Suaraindependent.com,-BELITUNG, – Pantai Tanjung Tinggi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kabupaten Belitung ini masih kekurangan fasilitas yang memadai untuk wisatawan hingga saat ini, Senin (27/12/2021).
Destinasi wisata yang berada di Desa Tanjung Tinggi-Kecamatan Sijuk tersebut paling banyak dikunjungi wisatawan,namun banyak wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata itu mengeluhkan fasilitas yang ada, terutama toilet umum yang dirasa kurang layak untuk sebuah destinasi wisata yang sangat populer.
Menanggapi permasalahan ini, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, menyebutkan bahwa lokasi Pantai Tanjung Tinggi bukan merupakan milik pemerintah.
“Tempat itu dikelola dan dimiliki oleh pihak swasta. Tanjung Tinggi kita tau dimiliki oleh PT Ranati yang berkali-kali pemerintah daerah melakukan upaya memediasi dengan masyarakat untuk berkolaborasi dalam pengelolaan,” ujar Isyak.
Bahkan kata Isyak meirobie, pemerintah daerah juga sudah mendorong pantai yang ada di sekitar Tanjung Tinggi itu untuk difasilitasi agar terlihat lebih menarik.
“Tapi tampaknya pihak perusahaan tidak mengindahkan apa yang pemerintah daerah sampaikan,” ucapnya.
Karena itu, Isyak meirobie berharap untuk ke depannya agar Presiden RI dapat mengeluarkan kebijakan untuk lahan-lahan strategis yang terlantar agar dapat diambil kebijakan, seperti misalnya disita oleh negara atau lahan tersebut dipaksa dilakukan pembangunan oleh pihak lain.
“Harapan kami yang terakhir, dari pihak perusahaan masihlah untuk mendirikan toilet yang lebih bagus, tempat bilas yang baik. Kalau gak punya anggarannya,ia membuka diri untuk melibatkan pihak lain,”isyak menambahkan
Untuk investor sendiri disebut Isyak meirobie, sebetulnya sudah ada, hanya saja pihak perusahaan masih menutup diri untuk bekerjasama.
Lebih lanjut Isyak meirobie mengatakan, pada awal-awal ia menjabat sebagai Wakil Bupati Belitung, bersama dengan Sahani Saleh (Sanem) sebagai Bupatinya, ia dan Sanem sudah sering melakukan mediasi dengan pihak Ranati, tetapi tidak pernah mendapatkan jalan keluar yang bagus.
“Rapat berkali-kali untuk mencari solusi, tapi tampaknya jalan buntu, karena perusahaan tampaknya tidak rela melepas beberapa ribu meternya untuk bisa memfasilitasi masyarakat untuk usaha lebih baik,” keluhnya.
Pewarta. : den/fbs
Editor. : Ramon